KUNTALA.ID, JAMBI – Direktorat Jenderal (Ditjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Pondok Pesantren As’ad Kota Jambi menyelenggarakan Forum Diskusi Publik Pembinaan Ideologi Pancasila Bagi Generasi Z.
Diskusi bertema “Menumbuhkan Sikap Empati dan Kepedulian Terhadap Sesama di Era Teknologi Informasi” itu digelar di Aula Tribun Pondok Pesantren As’ad, Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, Kamis (21/3).
Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Bambang Dwi Anggono dalam kesempatan itu mengatakan, pelaksanaan forum publik bertujuan agar generasi milennial dan generasi Z bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dijelaskan Bambang, pemerintah pusat melalui Kementerian Kominfo bagian Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancaslla (PIPIP) dengan berbagai lembaga di pusat memiliki perhatian yang sangat besar dibeberapa aspek kehidupan dimasyarakat, terutama membangun karakter generasi muda yang mengerti dan paham Pancasila, yang dibangun diseluruh secara global di tanah air Indonesia, apalagi saat ini dipengaruhi dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat.
“Jadi anak-anak bangsa generasi melenial jangan mau tinggal, mereka harus dibina dari sekarang, harus berkembang dan akan menjadi andalan kita pada tahun Emas di 2045 mendatang yang akan memegang pucuk pimpinan bangsa ini,” kata Bambang.
Forum dialog itu dikatakan Bambang menjadi salah satu metode komunikasi berbasis edukasi untuk memberikan pemahaman terhadap generasi muda tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa dalam NKRI.
“Generasi muda saat ini harus mengerti dan paham akan pentingnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” katanya lagi.
Dijelaskan Bambang lagi, perkembangan teknologi Informasi menjadi kesempatan bagi generasi melenial dan juga menjadi tantangan bagi generasi muda dengan idiologi dan pemahaman yang datang dari luar, yang dikhawatirkan anak menggangu keberlangsungan kehidupan yang damai dan bergeser dari Pancasila.
“Untuk itu kami berkerja sama dengan berbagai pihak dan pemerintah daerah, Ponpes dan berbagai komunitas agar bersama sama menjaga agar karakter Pancasila terjaga dengan baik, tidak akan tergeser dengan kemajuan zaman,” jelasnya.
Materi yang dibahas dalam diskusi publik itu diantaranya pentingnya sosialisasi Pancasila di ruang publik, strategi dan metode sosialisasi Pancasila yang efektif dan peran serta berbagai pihak dalam sosialisasi Pancasila agar menghasilkan beberapa rekomendasi. Antara lain perlu adanya strategi dan metode sosialisasi Pancasila yang lebih efektif dan kreatif, perlu adanya peran serta berbagai pihak dalam sosialisasi Pancasila, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan akademisi serta perlu adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam sosialisasi Pancasila.
“Kerja sama dengan Ponpes As’ad merupakan pengaruh yang cukup kuat, karena kita mengetahui Ponpes As’ad merupakan ponpes tertua di Provinsi Jambi, tentu pengaruhnya cukup besar bagi masyarakat dan santrinya cukup banyak,” ujar Bambang.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren As’ad, H. Abdul Qadir Jailani menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya forum diskusi publik tersebut.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo yang telah sudi memberikan pemahaman terhadap santriwan dan santriwati yang berada di sini. Semoga kerja sama ini menghasilkan pikiran yang sama untuk kemajuan generasi milenial kedepannya lebih baik,” katanya.
Adapun pembicara dalam diskusi tersebut yakni Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila Dr. Irine Camelin Sinaga, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Sultan Thaha Sayfuddin Jambi Dr. Ayub Mursalin dan Konten Kreator, Rahma Yuniarsih. (Has).
Discussion about this post