KUNTALA.ID, JAMBI – Gubernur Jambi Al Haris meminta perpanjangan Landasan Pacu (Runway) Bandara Bungo dan Bandara Depati Parbo kepada Menteri Perhubungan RI melalui Kepala Pusat Kebijakan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda, Capt. Novyanto Widadi.
Hal itu disampaikan Haris pada Mapping Isu Strategis Program Pembangunan dan Kebijakan Subsektor Transportasi Infrastruktur Sungai dan Penyebrangan di Wilayah Provinsi Jambi di BW Luxury Hotel Jambi, Selasa (21/5).
“Kemarin saat Presiden Jokowi kunjungan di Kabupaten Bungo, kami meminta kepada bapak Presiden untuk menambah Runway bandara dan beliau langsung menyetujuinya dengan menelpon Menteri Budi Karya. Panjang Runway Bandara Bungo saat ini 2.100 meter dan hanya tinggal 300 meter lagi supaya bisa dilalui pesawat Airbus nantinya,” kata Haris.
Haris menjelaskan, penambahan Runway Bandara Bungo supaya bisa dilalui Pesawat tipe Airbus sehingga bisa menjadi Embarkasi Haji Provinsi Jambi.
“Kita harapkan Bandara Bungo ini bisa menjadi bandara Embarkasi Haji nanti nya dan kedepan jamaah haji yang berumur tidak capek lagi dan mereka bisa nyaman dalam menjalankan ibadah,” kata Gubernur Al Haris.
Selain itu, Provinsi Jambi untuk sektor pariwisata masih diungguli Kabupaten Kerinci, namun memang Runway Bandara Depati Parbo di kabupaten tersebut masih pendek, hanya bisa dilalui pesawat tipe Wings, Susi Air dan lain sebagainya. Sebab itu Haris juga minta perpanjangan Runway untuk Bandara Depati Parbo.
Selain transportasi udara, Haris juga meminta keberlanjutan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung dan penambahan dermaga untuk Kapal Roro di Kuala Tungkal. Sebab idealnya kalau ingin Jambi maju secara cepat kata Haris harus ada pelabuhan yang berstandar internasional.
“Saat ini kita sudah punya SK untuk Pelabuhan Ujung Jabung tersebut dan saat ini kondisi pembangunan masih belum dilanjutkan. Terus kami juga meminta penambahan pelabuhan dermaga untuk Kapal Roro, kondisi saat ini kita hanya memiliki satu dermaga sehingga membutuhkan waktu yang lama bongkar muat. Kalau ada satu lagi kan bisa bongkar muat lebih cepat karena pemasukan dari Kapal Roro ini cukup besar terlihat dari antusiasme penumpang dari Batam,” jelas Haris.
“Saya berharap Mapping dan penyusunan serta pengumpulan isu strategis ini, dapat dilakukan secara komprehensif dengan mengkolaborasikan kebijakan pembangunan wilayah Provinsi Jambi, aspek tata guna lahan atau penggunaan lahan dengan memperhatikan arus pergerakan barang, jasa dan orang, serta kondisi sosial budaya dimana meningkatnya jumlah penduduk dan kondisi ekonomi akan mempengaruhi pengembangan sistem transportasi, karena semakin meningkatnya aktivitas ekonomi akan mempengaruhi permintaan transportasi di masa yang akan datang,” jelas Haris lagi. (Has).
Discussion about this post