KUNTALA.ID, JAKARTA – KTT ke-43 ASEAN yang akan berlangsung pada 5-7 September di Jakarta Convention Center (JCC) itu tidak hanya diikuti 10 pemimpin negara ASEAN dan Timor Leste, tetapi juga negara-negara mitra di luar kawasan, seperti Australia, India, China, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Amerika Serikat, dan Kanada.
Persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) 2023 di Jakarta, telah berjalan “on the right track” atau di jalur yang tepat. Hal itu sebagaiman disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/8/2023).
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Disebut Lebih Baik Dari Negara Maju
“Negosiasi dokumen-dokumen akhir juga sedang dilakukan. Proses negosiasi terus berjalan,” kata Retno.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN dikelola oleh panitia nasional yang terdiri dari kementerian/lembaga terkait.
“Artinya itu adalah gawe besar (Indonesia). KTT melibatkan semua kementerian dan lembaga yang tujuannya untuk menyukseskan acara tersebut,” kata Faizasyah di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Di antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.
Menurut Faizasyah, Kemlu dan Kementerian Komunikasi dan Informatika termasuk di antara kementerian/lembaga yang mendapat penugasan di bidang tersebut.
“Selain itu, Kemlu juga bertanggung jawab pada aspek substansi dan teman-teman di Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN sudah bekerja keras untuk memastikan dalam KTT ini ada capaian substantif yang bisa betul-betul merefleksikan keketuaan kita pada 2023,” kata Faizasyah.
Selama KTT mendatang di antaranya akan dibahas perkembangan dan penguatan kerja sama ASEAN dengan para mitra eksternal.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers usai Pertemuan ke-56 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Jakarta, Jumat (14/7/2023). (InfoPublik)
Discussion about this post