TEBO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi menggelar Orientasi Pendampingan Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Calon Pengantin (Catin) dan Pasangan Baru Menikah di Kabupaten Tebo, Senin (28/7) dalam upaya mencegah stunting.
Kegiatan yang digelar di Aula Kantor Bupati Tebo itu dihadiri Pj. Bupati Tebo Varial Adhi Putra, didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno, Perwakilan dari Direktorat Bina Penggerakkan Lini Lapangan BKKBN RI Ade Anwar, serta mitra terkait seperti Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo, dan Kepala kanwil kemenag Kabupaten Tebo.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno menjelaskan, stunting bukanlah sekedar masalah kesehatan semata, tetapi juga masalah pembangunan manusia yang berkualitas. Sebab itu urgensi serentak untuk percepatan penurunan stunting tidak dapat dipungkiri lagi.
Dalam upaya pencegahan stunting sesuai Perpres Nomor 72 tahun 2021 dan peraturan BKKBN Nomor 12 tahun 2021 mengamanatkan untuk menjadikan Catin sebagai sasaran intervensi sesnsitif dan spesifik dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak dini.
“Hal tersebut untuk memastikan Catin berada dalam kondisi ideal untuk hamil dan melahirkan yang dilihat dari indeks massa tubuh dan lingkar lengan atas serta kadar HB untuk mengetahui kondisi anemia.
“Bagi Catin/calon PUS yang mengalami anemia akan diberikan penyuluhaan untuk menunda kehamilan sampai kondisi HB ideal dengan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD).” kata Putut menjelaskan.
Ia juga mengatakan, orientasi pendampingan TPK untuk peningkatan pelayanan dan pengukuran adalah menyosialisasikan kebijakan dan implemnetasi pemeriksaan kesehatan Catin/calon PUS dalam pencegahan stunting dari hulu kepada calon pengantin. Kemudian meningkatkan wawasan Catin dan keluarga/pasangan baru dalam pencegahan risiko stunting dan terlaksananya pemeriksaaan kesehatan bagi Catin dan keluarga/pasangan baru serta meningkatkan data pendampingan kedalam aplikasi Elsimil.
Putut juga menjelaskan, orientasi pendampingan TPK digelar BKKBN di dua lokus yakni di Kota Jambi dan Kabupaten Tebo pada 29 Juli mendatang diikuti 150 Catin dan pasangan baru menikah.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi tinggi badan, berat badan untuk mengukur indeks masa tubuh, pemeriksaan tekanan darah, ukuran lingkar lengan atas dan pemeriksaan hemogblobin untuk mendeteksi anemia.
Perwakilan dari Direktorat Bina Lini Lapangan, Ade Anwar dalam kesempatan itu mengatakan, kesehatan bukanlah hanya tentang tubuh yang bebas dari penyakit, tetapi juga tentang kebugaran fisik, keseimbangan emosional, dan kesiapan mental. Saat dua insan memutuskan untuk mengikatkan diri dalam ikatan pernikahan, mereka juga berjanji untuk saling mendukung, melindungi, dan merawat satu sama lain dalam segala aspek kehidupan. Dengan memiliki kesehatan yang baik, mereka akan dapat menghadapi tantangan, meraih impian, dan menjalani hidup bersama dengan penuh kebahagiaan.
“Acara hari ini tidak hanya tentang pemeriksaan kesehatan, tetapi juga tentang memberikan perhatian dan perawatan kepada calon pengantin sebagai individu yang unik dan berharga. Melalui berbagai layanan yang kami sediakan hari ini, kami berharap dapat memberikan pandangan yang komprehensif tentang kesehatan mereka, memberikan rekomendasi yang bermanfaat, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk memastikan bahwa mereka siap secara fisik dan emosional untuk memulai perjalanan hidup baru mereka,” kata Ade.
Ia juga mengapresiasi para calon pengantin yang hadir atas keputusan untuk mengambil langkah ini dalam mempersiapkan pernikahan. Langkah tersebut katanya menunjukkan keseriusan dan komitmen pasangan untuk membangun masa depan yang bahagia dan sehat bersama pasangan.
“Semoga pemeriksaan dan layanan kesehatan yang anda terima hari ini memberikan manfaat besar bagi anda dalam mempersiapkan diri menuju hari bahagia tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Tebo Varial Adhi Putra mengapresiasi BKKBN yang bekerja keras dalam upaya menekan angka stunting dan kegiatan yang digelar dapat menumbuhkan semangat TPK dalam meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan pendampingan Catin maupun keluarga berisiko stunting khusunya di Kabupaten Tebo.
Varial berharap hasil dari pengukuran dan penimbangan serta pemeriksaan HB pada hari ini agar ditindaklanjuti sesuai dengan permasalahan yang ada. Bagi Catin/calon PUS yang mengalami anemia atau kurang energi kronik (KEK) agar diberikan penyuluhan untuk menunda kehamilan dan edukasi gizi sampai kondisi HB maupun indeks massa tubuh normal/ideal.
“Saya juga mengajak semua untuk lebih serius, lebih berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja berkualitas dengan membangun sinergi, kolaborasi dan akselarasi bersama masyrakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, perguruan tinggi serta pihak-pihak lain,” kata Varial. (Tra)
Discussion about this post