KUNTALA.ID, JAMBI – Akibat terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di beberapa wilayah Provinsi Jambi beberapa pekan terakhir berdampak pada kualitas udara masuk dalam kategori tidak sehat.
“Ya setelah hasil pantauan kita terjadi peningkatan dalam kualitas udara ya di Provinsi Jambi terutama Kota Jambi. Dari alat indikator yang kita pasang di Kota Jambi saja alat itu sudah menunjukan kualitas udaranya tidak sehat,” kata Kadis DLH Pemprov Jambi, Varial Adhi Putra, Senin (4/9/2023).
Dijelaskan Varial, sejak pukul 09.00 WIB kualitas udara tidak sehat ketika rentang Ispu dari parameter PM 2.5 diangka 99 sementara pukul 11.00 WIB angka itu sudah mencapai 101 dimana masuk dalam kategori buruk atau tidak sehat.
Baca juga : BNPB Siapkan 4 Unit Helikopter Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
“Dengan naiknya angka ini tentunya udara di Kota Jambi sudah masuk tidak sehat ya. Maka dari itu kita dari DLH Provinsi Jambi harus mengambil langkah-langkah dengan kualitas udara yang sudah tidak sehat ini,” ujarnya.
Menurut mantan Kadishub Provinsi Jambi itu, tercemarnya kualitas udara di Kota Jambi ini disebabkan banyak partikel debu yang berterbangan. Ditambah lagi asap dari kendaraan juga pembakaran industri. Sedangkan indikator utamanya adalah akibat kebakaran hutan dan lahan yang mulai meluas di beberapa daerah.
“Buruknya kualitas udara ini ada beberapa faktor ya, ada karena kebakaran hutan dan lahan, disamping itu juga ada pula dari partikel debu serta yang dari pabrik dan juga dari uji emisi kendaraan,” sebut Varial.
Sementara, buruknya kualitas udara ini hanya terjadi di Kota Jambi, sementara wilayah daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih dalam kondisi baik dan sehat.
“Ini bisa jadi asap-asap karhutla yang sudah padam di beberapa wilayah Jambi hembusan angin nya mengarah ke Kota Jambi dan adapula karhutla di wilayah Sumsel juga bisa jadi asapnya beterbangan juga mengarah ke Kota Jambi,” paparnya.
Disisi lain, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi meminta masyarakat di Kota Jambi dan sekitarnya untuk tetap waspada. Kewaspadaan itu setelah berdasarkan pantauan pihak BMKG akan adanya partikulat bekas karhutla akan beterbangan masuk ke wilayah Kota Jambi.
“Waspada tanggal 4 – 6 September 2023 ini potensi sebaran partikulat Karhutla akan mengarah ke Jambi,” ujar Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono.
Dia juga menyebut, meski kondisi kota Jambi mulai diselimuti kabut asap. Namun saat ini jarak pandang itu tidak menggangu aktivitas penerbangan di bandara Sultan Thaha Jambi.
Menurut BMKG jika jarak pandang di Kota Jambi pada pada Senin pagi sekira pukul 05.00 Wib terpantau berkisar diangka 3.000 meter. Namun di pukul 06.00-07.00 Wib diangka 1.500 meter.
“Kalau untuk jarak pandang sangat buruk itu kurang dari 1000 meter tetapi kalau jarak pandang buruk itu kurang dari 2000 meter. Dan jarak pandang sedang itu diangka 2000 – 5000 meter, lalu kalau jarak pandang bagus itu lebih dari 5000 meter,” ucap BMKG. (**)
Discussion about this post