• Beranda
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
Kuntala
No Result
View All Result
  • Berita
    • Bisnis
    • Internasional
    • Pendidikan
    • Politik
  • Daerah
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Mode
    • Plesiran
  • Hiburan
    • E-Sports
    • Musik
    • Olahraga
    • Sinema
  • Hukum
  • Nasional
  • Opini
  • Teknologi
Kuntala
No Result
View All Result

Koleksi Museum Nasional Indonesia Dapat Fujian dari Kaisar Jepang

by admin
21/06/2023
in Internasional
0
Kaisar Jepang saat Berkunjung ke Museum Nasional Indonesia. (Foto : Dok. Kemendikbud).

Kaisar Jepang saat Berkunjung ke Museum Nasional Indonesia. (Foto : Dok. Kemendikbud).

PostTweetSendScan

KUNTALA.ID, JAKARTA – Museum Nasional (Musnas) menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako dalam kunjungannya ke Indonesia selama tujuh hari pada 17-23 Juni 2023. Kunjungan ke Indonesia merupakan kunjungan kenegaraan pertama Kaisar Naruhito dalam rangka mempererat hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia dan memenuhi undangan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Tokyo tahun lalu.

Pada kunjungannya ke Museum Nasional, Selasa (20/6/2023), Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako disambut langsung oleh Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Hilmar Farid. Selanjutnya, Dirjenbud memandu langsung kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako untuk melihat Peta Suku Bangsa kemudian menjelaskan tentang keragaman budaya di Indonesia yang terdapat di Pameran Tetap Gedung A.

Dirjen Hilmar mengatakan secara umum Kaisar Jepang memiliki ketertarikan dengan cerita keragaman budaya Indonesia yang ia sampaikan. Lebih jauh, menurutnya, terdapat pengetahuan yang mendalam soal Prasasti Tugu yang menjelaskan secara rinci informasi kejadian pada 500 tahun lalu. “Kaisar senang dengan koleksi di Museum Nasional dan takjub dengan itu,” ucap Hilmar, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Baca Juga : Indonesia Perkuat Kerjasama dengan Uzbekistan

Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako melanjutkan kunjungannya ke Ruang Khazanah Emas lantai 4 yang menyajikan koleksi-koleksi unggulan Museum Nasional. Koleksi tersebut antara lain koleksi emas Wonoboyo, Arca Prajnaparamita, Mangkuk Ramayana, Mahkota Banten, Keris Bali, dan Keris Jawa. Penjelasan koleksi disampaikan langsung oleh kurator Museum Nasional.

Setelah itu, rombongan melanjutkan melihat-lihat koleksi di lantai 3. Kaisar mengapresiasi Prasasti Tugu yang bercerita tentang sistem pengairan pada abad ke-5. Kaisar juga melihat Prasasti Mulak I, Prasasti Harinjing, dan Prasasti Palepangan. Keempat koleksi tersebut merupakan jejak sejarah keterkaitan harmoni antara manusia di Nusantara dengan alam. Koleksi-koleksi tersebut dipilih karena minat Kaisar Naruhito terhadap keberlanjutan lingkungan khususnya pada tata kelola air.

“Beliau (Kaisar Jepang) memiliki keahlian khusus dalam bidang pengelolaan air. Ada pernyataan khusus untuk bisa melihat Prasasti Tugu karena pernah dalam satu kesempatan beliau menyampaikan bagaimana pengelolaan air di masa lalu itu sudah banyak dilakukan di Asia termasuk Indonesia. Jadi, dalam kunjungan ini, ia ingin melihat koleksi aslinya dan tentu ingin belajar lebih banyak tentang pengelolaan air yang ada di Indonesia,” ujar Hilmar Farid.

“Selain itu, kita ingin memperlihatkan prasasti lain karena tradisi pengelolaan air di Nusantara (sejarah) panjang sekali mulai dari Abad ke-8 bahkan jauh dari sebelumnya, seperti pembangunan kanal yang diabadikan dalam berbagai prasasti,” ucapnya.

Sebelum kunjungan resmi ke Museum Nasional, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako disambut hangat oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana di Istana Bogor pada Senin (19/6/2023). Dalam jadwal kunjungannya Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako juga akan mengunjungi Candi Borobudur Kamis (22/6/2023) mendatang.

Sekilas tentang Sejarah Prasasti Tugu

Ditemukannya prasasti ini menjadi indikasi bahwa pada masa itu masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sumber daya air, pembangunan infrastrukur dengan memahami karakter alam lingkungan tempat tinggal. Salah satu dari prasati tersebut adalah Prasasti Tugu. Prasasti ini ditemukan di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu. Kini lokasi penemuan masuk ke dalam wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Prasasti Tugu ditulis dalam aksara Pallawa awal berbahasa Sanskerta dalam bentuk sloka. Aksara dipahat melingkari permukaan batu yang berbentuk bulat telur. Prasasti Tugu berisi mengenai dua sungai (kanal) yaitu Candrabhāga dan Gomati. Sungai (kanal) Candrabhāga telah digali terlebih dahulu, airnya mengalir sampai ke laut dan melewati istana kerajaan Pūrṇawarman. Selanjutnya Pūrṇawarman memerintahkan penggalian sungai (kanal) sepanjang 6122 tumbak (±12 km) bernama Gomati. Penggalian Sungai (kanal) Gomati ini dilakukan pada tahun ke-22 dari masa pemerintahan Pūrṇawarman, dan selesai dalam tempo 21 hari.

Sejarah Arca Prajnaparamita

Arca batu berukuran 1, 26 m yang sangat indah ini menggambarkan seorang dewi ilmu pengetahuan / dewi kebijaksanaan tertinggi dalam agama Buddha Mahayana. Ditemukan oleh seorang Asisten Residen di Malang bernama D. Monnerau di tahun 1818 di antara reruntuhan Candi Wayang (Candi Putri) kompleks percandian Singhasari, Malang, Jawa Timur. Bentuk dan gaya arca ini memperlihatkan gaya seni Singhasari dari abad ke-13 Masehi. Masa Singhasari menghasilkan karya seni pahat yang halus dan ketelitian tinggi.

Arca Prajñaparamita ini digambarkan duduk di atas lapik teratai (padma). Kedua tangan di depan dada bersikap dharmacakramudra (memutar roda dharma). Lengan kiri mengapit tangkai teratai berhiaskan pustaka (kitab) P*rajñaparamitasutra. Kedua matanya terpusat pada ujung hidung, seperti sedang melakukan pemusatan fikiran (meditasi). Pada lehernya terdapat tiga guratan melambangkan kesabaran dan manusia sempurna. Oleh karena keindahan dan kecantikannya, arca ini seringkali dikaitkan dengan Ken Dedes yang sangat cantik, permaisuri Ken Arok, raja pertama kerajaan Singhasāri (1222-1227).

Tentang Peta Khasanah Wonoboyo

Peta ini menunjukkan tempat penemuan khasanah Wonoboyo dan khasanah Muteran. Khasanah Wonoboyo ditemukan di abad ke-20 (tahun 1990) setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Sedangkan khasanah Muteran ditemukan di abad ke-19 (tahun 1881) pada masa Hindia-Belanda.

Museum Nasional adalah unit yang dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Mengelola lebih dari 190 ribu benda budaya dari seluruh Indonesia. Museum Nasional terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat. Terbuka untuk umum pada Selasa-Minggu jam 08.00-16.00 WIB. (InfoPublik).

Tags: Museum Nasional Indonesia
Previous Post

Ketua DPRD, Edi Purwanto Hadiri Rakor Camat se-Provinsi Jambi

Next Post

Dugaan Praktik Jual Beli Jabatan, Mentan YSL Dipanggil KPK

Next Post
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Sahrul Yasin Limpo. (Foto : Dok. InfoPublik).

Dugaan Praktik Jual Beli Jabatan, Mentan YSL Dipanggil KPK

Gubernur Jambi, Dr. Al Haris saat Melantik Pejabat Eselon II. (Foto : Has).

Kembali Rombak Kabinet, Al Haris Lantik13 Pejabat Eselon II

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto. (Foto : Dok. Istimewa).

Ketua DPRD Provinsi Jambi Minta Pejabat Eselon yang Dilantik Bekerja dengan Baik

Pihak PT. Pindad saat menunjukan Alat yang di Produksi. (Foto : Dok. PT. Pindad).

Stungta, Alat Pembakar Sampah Tampa Asap Produksi PT. Pindad

Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. (Foto : BPMI Setpres).

Pemerintah Indonesia Resmi Cabut Status Pandemi COVID-19 Jadi Endemi

Discussion about this post

Iklan

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ungkap Kasus Ilegal Driling, Polres Sarolangun Intai Pelaku Selama 2 Hari

Ungkap Kasus Ilegal Driling, Polres Sarolangun Intai Pelaku Selama 2 Hari

08/10/2024
Mengenakan Baju Tahanan, Pelaku Minsar saat Team Macan Pseko Satreskrim Polres Sarolangun. (Foto : Awan)

DPO Tiga Tahun, Pelarian Minsar Berakhir Akibat Rindu Kampung Halaman

14/05/2023
Mayat Korban saat akan Dievakuasi Polisi dan Warga. (Dok. Awan).

Warga Desa Berau Sarolangun Ditemukan Meninggal dengan Kondisi Luka Tusukan

23/04/2024
(Foto: Istimewa)

Diduga Ada Pelanggaran, Izin Usaha FEC Indonesia Resmi di Cabut

07/09/2023
Gubernur Al Haris Menyampaikan Sambutan saat Pelantikan DPW GEKRAFS Provinsi Jambi. (Foto : Has).

Pemprov Jambi Berencana Buat Graha Ekonomi untuk UMKM di Lahan STM Atas

0
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Sahrul Yasin Limpo. (Foto : Dok. InfoPublik).

Dugaan Praktik Jual Beli Jabatan, Mentan YSL Dipanggil KPK

0
Gubernur Jambi, Dr. Al Haris saat Melantik Pejabat Eselon II. (Foto : Has).

Kembali Rombak Kabinet, Al Haris Lantik13 Pejabat Eselon II

0
Wagub Jambi, Drs. Abdullah Sani saat Menerima Piagam Penghargaan dai Menteri Ketenagakerjaan. (Foto : Dok Kemenaker RI).

Berhasil Bina K3, Pemprov Jambi Dianugerahi Penghargaan oleh Kemenaker Republik Indonesia

0
DPRD Jambi: PI 10 Persen Migas Kunci Peningkatan PAD di Tengah Fiskal Rendah

DPRD Jambi: PI 10 Persen Migas Kunci Peningkatan PAD di Tengah Fiskal Rendah

30/04/2025
Ketua DPRD Jambi Terima Aspirasi Mahasiswa Terkait RUU Korupsi dan Jalan Khusus Batu Bara

Ketua DPRD Jambi Terima Aspirasi Mahasiswa Terkait RUU Korupsi dan Jalan Khusus Batu Bara

23/04/2025
DPRD Jambi: Jalan Batu Bara Harus Selesai Tepat Waktu Demi Rakyat Sejahtera

DPRD Jambi: Jalan Batu Bara Harus Selesai Tepat Waktu Demi Rakyat Sejahtera

23/04/2025
DPRD dan Pemprov Jambi Bahas Pokir 2026 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

DPRD dan Pemprov Jambi Bahas Pokir 2026 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

10/04/2025
  • Beranda
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan

KUNTALA.ID

No Result
View All Result
  • Berita
    • Bisnis
    • Internasional
    • Pendidikan
    • Politik
  • Daerah
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Mode
    • Plesiran
  • Hiburan
    • E-Sports
    • Musik
    • Olahraga
    • Sinema
  • Hukum
  • Nasional
  • Opini
  • Teknologi

KUNTALA.ID