KUNTALA.ID, SAROLANGUN – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-52 tingkat Provinsi Jambi, di Kabupaten Sarolangun, yang saat ini masih berlangsung dianggap tak sesuai dengan espektasi dan harapan masyarakat maupun semua pihak di daerah itu.
Pemerintah Kabupaten Sarolangun menggandeng pihak ketiga melalui jasa Event Organizer (EO) untuk melaksanakan kegiatan tersebut, mulai dari fasilitas tekhnis kegiatan MTQ baik di Arena Utama maupun arena lomba cabang MTQ lainnya.
Ungkapan kekecewaan tersebut sudah muncul ke publik sejak saat upacara pembukaannya berlangsung Rabu (23/8) malam yang lalu, maupun hingga pelaksanaan lomba setiap cabang MTQ di mulai hingga saat ini.
Kekecewaan berawal pada seremonial pembukaan diantaranya soal persiapan fasilitas dan teknis kegiatan pembukaan, mulai dari soundsystem yang sering error, storing, hingga bunyinya yang tak layak untuk kegiatan upacara pembukaan MTQ setingkat Provinsi.
Baca juga : Polres Sarolangun Berlakukan Uji Praktik SIM C Dengan Lintasan “S”
Selain itu, mimbar tilawah berukuran kecil, warna lusuh dari tenda masing-masing kafilah serta cat gapura arena utama yang tidak rapi, dan panggung utama yang tidak memiliki atap. Sehingga kalau hujan acara perlombaan pun terhenti.
Bahkan pada saat ini pada setiap cabang lomba, fasilitasnya pun banyak yang dianggap tidak layak, seperti bel untuk dewan hakim ada yang menggunakan batu, meja peserta, dan dewan hakim banyak juga ditemukan tidak layak.
“Sebenarnya hal ini tidak perlu kita ungkapkan, nanti malu kita sama saudara kita yang non muslim. Apalagi ini kan MTQ tingkat Provinsi,” kata salah satu dewan hakim, Kamis (24/08/2023).
Di karenakan banyaknya persiapan yang kurang, tim penyelenggara Event Organizer (EO) yang bertugas mulai dari merancang konsep acara keseluruhan, hingga mengontrol proses acara sampai berakhir di nilai tidak mampu memberikan persiapan seperti yang diinginkan, sehingga kegiatan seremonial kurang mewah.
Kegiatan yang menelan dana pagu awal senilai Rp2,5 Miliar, HPS Rp2,4 Miliar dengan harga penawaran dan kontrak Rp2,3 Miliar yang dimenangkan oleh PT Argo Pesona Indonesia beralamat di Komplek Cikawao Permai Kavling B-19, Kelurahan Paledang Kecamatan Lengkong-Bandung (Kota) Jawa Barat ini, terkesan tidak sesuai dengan anggaran yang ada.
“Perlu dibuktikan persyaratan tender EO MTW ini, jangan-jangan syaratnya bodong semuanya. Kalau EO nya sudah berpengalaman, kenapa MTQ tingkat Provinsi ini kami rasakan sama dengan tingkat Kecamatan,” kata Dani Letsoin warga Sarolangun yang juga ketua LSM Gerakan Pencinta Keadilan dan Kebenaran (GPKK) daerah itu kepada Beritabicara.com, Jumat (25/8).
Selain itu pada perlombaan cabang tilawah remaja di arena utama, yang dijadwalkan pada hari Kamis tanggal 24 Agustus 2023 pada pukul 08.00 Wib, namun dikarenakan kendala teknis yang disiapkan Even Organizer tidak siap seperti sound system yang tidak bagus, kamera di depan peserta yang kurang tepat, sehingga perlombaan cabang tilawah remaja molor hingga 3 jam, dan baru dimulai pada pukul 11.00 Wib peserta cabang lomba tilawah remaja baru dimulai.
“Iya, soundsystemnya kurang bagus, dan persiapan juga kurang, sehingga molor,” kata Rani, salah satu warga Sarolangun yang hendak menyaksikan perlombaan cabang lomba tilawah remaja saat itu.
Bahkan di cabang lain pada arena lomba di Mesjid Almuhajirin yang ada di Sri Pelayang, Kelurahan Sarolangun Kembang, pada lomba bacaan hapalan 100 hadist dengan sanad, diketahui tidak ada bel sehingga diganti dengan batu.
Begitu juga di arena Glora Sport Center Sarolangun, pada cabang lomba Khat Al-Quran, meja yang disiapkan tidak layak sehingga perlombaan juga molor karena sibuk untuk mempersiapkan perlombaan.
Ungkapan kekecewaan juga disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun Bachril Bakri, ia mengatakan kecewa akibat persiapan yang jauh dari harapan, selaku tuan rumah tentu berupaya untuk bisa melakukan hal yang terbaik.
“Iya, tentu kita kecewa. Saya juga sudah marah atas hal itu serta mengingatkan dan sampaikan semua keluhan kepada bawahan dan juga termasuk EO untuk segera diperbaiki,” katanya.
Menanggapi situasi saat ini, pihak EO mengakui kesalahannya dan memang mengaku masih banyak kekurangan. Dan meminta maaf kepada pihak Pemerintah daerah maupun masyarakat Sarolangun.
“Memang ia masih banyak kekurangan, kami kewalahan pada saat persiapan maupun penyediaan fasilitas yang semestinya kami adakan,” kata Herman, Produk Manager PT Argo Pesona Indonesia, EO pelaksana kegiatan MTQ ke-52 tingkat Provinsi di Kabupaten Sarolangun, Kamis (24/8) malam. (Awan)
Discussion about this post