JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kesehatan menggelar Simulasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK-EMT) Provinsi Jambi, di Daspin Huma Kusa, Jalan Danau Sipin, Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Kamis (31/10).
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Arief Munandar, saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa simulasi yang dilaksanakan merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi krisis kesehatan akibat bencana.
Selain itu, simulasi yang melibatkan para dokter muda ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan para dokter dalam menghadapi krisis kesehatan yang diakibatkan oleh bencana.
Arief mengapresiasi upaya Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, terutama Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan Tenaga Cadangan Kesehatan TCK-EMT yang berada digaris depan. Keberadaan TCK-EMT menurutnya sangat vital dalam memastikan adanya respon cepat, terkoordinasi dan efektif dalam mengatasi situasi darurat.
Menurutnya Arief lagi, penanggulangan bencana membutuhkan kerja sama dari berbagai instansi terkait, tidak hanya dari Dinas Kesehatan, tetapi juga melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI, Polri, termasuk masyarakat.
“Melalui simulasi akan terjalin koordinasi dan sinergi yang baik antara semua elemen dalam menilai sejauh mana tim mampu merespon situasi krisis dengan cepat, efektif dan sesuai dengan prosedur. Elemen-elemen ini sangat menentukan keberhasilan dalam penanggulangan dampak bencana,” katanya.
Selain itu, simulasi juga membantu dalam memahami kebutuhan rill di lapangan dan menemukan solusi yang cepat dan tepat seperti pengadaan logistik, medis, pengelolaan posko kesehatan dan ketersediaan alat kesehatan yang menjadi kebutuhan mendesak.
Arief juga menegaskan, melalui kegiatan simulasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana ini dapat meningkatkan keterampilan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi krisis.
Arief juga mengajak seluruh yang hadir dapat menjalin silaturrahmi dan komunikasi serta memperkuat persatuan dan solidaritas serta pembangunan kapasitas dalam menangani bencana dimasa mendatang.
“Saya mengharapkan semua peserta dapat mengikuti kegiatan simulasi ini dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab dimasa mendatang. Jadi, seluruh stakeholder terkait juga kita harapkan untuk dapat bersama-sama untuk menangani bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yang diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Muhammad Syafrizal menjelaskan kegiatan Simulasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana ini dilaksanakan selama 3 hari.
Adapun peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan dari berbagai rumah sakit di Kota Jambi dan siswa-siswi Poltekkes Jambi serta narasumber dari Pusat Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, BPBD Provinsi Jambi dan narasumber lainnya. (Has)
Discussion about this post