KUNTALA.ID, JAMBI – Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani mengapresiasi Gerakan Cerdas Memilih (CGM) yang dilaksanakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Provinsi Jambi yang bertempat di Halaman RRI Provinsi Jambi, Ahad (03/09/2023).
“Gerakan Cerdas Memilih ini sebagai salah satu wujud kontribusi nyata LPP RRI dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil dan Bertanggung jawab dengan memberikan edukasi/pendidikan bagi pemilih,” kata Sani.
Baca juga : Abdullah Sani Apresiasi Atas Terselenggara Job Fair di SMKN 5 Kota Jambi
“Saya berharap dan juga tentu menjadi harapan kita bersama, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan partisipasi pemilih dalam proses demokrasi, yang berarti juga mengurangi peluang kecurangan pemilu, serta menjadi dorongan bagi masyarakat, khususnya pemilih muda, agar menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya, karena suara para pemilih berperan sangat penting dalam menentukan masa depan masyarakat dan negeri yang kita cintai ini,” tuturnya.
Wagub Sani mengatakan, pada tahun 2024 nanti, bangsa Indonesia akan melaksanakan Pesta Demokrasi Serentak, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Legislatif hingga Kepala dan Wakil Kepala Daerah. Pemilu yang berkualitas diharapkan akan menghasilkan pemimpin yang bermutu, berintegritas dan tentu juga berkualitas. Salah satu faktor penting yang yang memengaruhi terwujudnya pemilihan yang berkualitas adalah pemilih cerdas.
“Kita semua berharap Gerakan Cerdas Memilih Ke-2 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) dapat menjadi salah satu upaya untuk memberikan pemahaman terkait Pemilu kepada masyarakat, khususnya generasi muda pemilh pemula agar menggunakan hak pilihnya dengan benar, membuat keputusan pilihan secara bijaksana, demi keberlanjutan masyarakat, daerah dan bangsa yang jauh lebih baik,” harapnya.
Menurut dia, era globalisasi dan keterbukaan informasi yang dihadapkan pada kenyataan semakin tipisnya pembatas antara kebenaran dan kebohongan, kejujuran dan penipuan, fiksi dan nonfiksi. Oleh marena itu dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran, kepekaan serta mengasah ketajaman intuisi dan nalar kritis masyarakat dalam memahami berita yang beredar di berbagai media, sehingga tidak terjerat pada informasi dan berita hoaks, demi menjaga kondusivitas penyelenggaraan pemilu sekaligus agar teliti dan kritis dalam menentukan pilihannya pada Pemilu nanti.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat dalam rangka meningkatkan kecerdasan emosional digital masyarakat, khususnya generasi muda, agar menjadi individu dengan kemampuan berpikir kritis, serta berkarakter kuat yang mampu menetapkan skala prioritas dan berpikir jauh ke depan dalam mengambil setiap keputusan, baik yang menyangkut dirinya sendiri maupun pilihan-pilihan yang akan berpengaruh pada kepentingan dan masa depan orang lain dan negerinya,” tandasnya. (Diskominfo/Adv)
Discussion about this post