Jambi – Keringat masih membasahi punggung Ketua DPRD Provinsi Jambi, M. Hafiz Fattah, ketika mendengar kabar adanya aksi unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPRD, Rabu (23/4/2025).
Sejak pagi, tepatnya pukul 07.30 WIB, Hafiz memimpin rombongan anggota dewan untuk menjalankan fungsi pengawasan dengan meninjau Jalan Khusus Batu Bara di wilayah Batanghari dan Muaro Jambi. Namun, usai mengetahui adanya aksi demonstrasi, ia langsung bergegas menuju Gedung Parlemen di kawasan Telanaipura.
Dengan sikap humanis dan penuh interaksi, Hafiz menerima langsung aspirasi dari para mahasiswa.
“Saya bersama Wakil Ketua DPRD, Pak Samsul Riduan, mengetahui adanya demo ini langsung bergegas ke sini, untuk mendengarkan aspirasi kawan-kawan,” ujarnya di tengah kerumunan sekitar 70-an orang yang turut diamankan aparat kepolisian.
Situasi sempat memanas ketika para mahasiswa yang bersemangat menyampaikan pendapatnya saling berebut berbicara. Hafiz yang juga bersemangat merespons aspirasi mereka, sempat menegur mahasiswa yang menyela giliran bicara, demi menjaga ketertiban jalannya dialog. Meski demikian, ia tetap melanjutkan proses penerimaan aspirasi tanpa hambatan berarti.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mengangkat berbagai isu penting, mulai dari percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana Korupsi di tingkat nasional, hingga persoalan daerah seperti penyelesaian Jalan Khusus Batu Bara.
“Kami sudah ke lapangan jalan khusus dan mengecek kondisi secara nyata. Kami telah meminta kepada Pemprov untuk melakukan percepatan bahkan mengkaji ulang investor yang lamban dan tak menunjukkan progres,” terang Hafiz, menanggapi langsung tuntutan mereka.
Terkait pakta integritas yang diserahkan oleh Aliansi Jambi Melawan, Hafiz berkomitmen untuk meneruskan seluruh aspirasi mahasiswa ke DPR RI dalam waktu dua minggu ke depan. Ia juga berjanji akan segera mendorong penyelesaian berbagai permasalahan lokal di Provinsi Jambi.
Sekitar pukul 15.05 WIB, aksi unjuk rasa berakhir dengan damai. Dialog ditutup dengan momen saling bersalaman antara pimpinan DPRD dan para demonstran, sebelum massa aksi membubarkan diri secara tertib. (**)
Discussion about this post