KUNTALA.ID, JAKARTA – Sebelumnya pada Peringatan Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2024 lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan agar pihak swasta dapat dilibatkan dalam upaya penurunan stunting serta pemenuhan gizi anak di Indonesia.
Presiden mencontohkan Kabupaten Kampar yang dinilainya telah berhasil menurunkan tingkat stunting dengan melibatkan perusahaan-perusahaan yang ada di sana.
“Yang stunting dititipkan kepada perusahaan-perusahaan, ada bapak asuhnya, titip 50, titip 200, titip 300, akhirnya bisa turun drastis,” kata Jokowi dikutip dari laman setkab.go.id, Kamis (14/3/2024).
Keterlibatan swasta itu menurut Presiden sangat penting mengingat banyak perusahaan-perusahaan multinasional di Indonesia yang bergerak dalam sektor industri makanan dan minuman, dengan beragam produk berkualitas untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi calon generasi Indonesia.
Badan Pangan PBB atau UN World Food Programme (WFP) sempat membuat laporan, bagi anak-anak dari keluarga miskin, makan siang di sekolah adalah satu-satunya makanan bernutrisi penuh yang bisa disantap mereka setiap harinya. Maka dari itu, program makan siang di sekolah adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan Pemerintah.
Sebelumnya, program Makan Siang dan Susu Gratis di Sekolah menjadi salah satu fokus utama Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, yang sementara hasil perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ri unggul atas dua calon lainnya.
Pada setiap kesempatan bertemu rakyat, keduanya kerap menyampaikan, program itu dijalankan demi meningkatkan kualitas gizi anak sekolah dan menggerakkan ekonomi nasional.
Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa pemerintah mulai membahas dan memasukkan program-program baru dari calon presiden dan wakil presiden terpilih 2024 dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
“Itu adalah jembatan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengakomodasi program-program presiden terpilih hasil Pilpres 2024. Tapi, itu juga kita sambil menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU, maka RAPBN 2025 harus dipersiapkan dengan memperhatikan hasil pilpres karena yang menjalankan APBN 2025 adalah presiden terpilih,” ungkap Jokowi.
Danone Indonesia Siap Dukung Program Gizi Pemerintah
Terkait anjuran dan arahan Presiden Jokowi tersebut, Danone Indonesia dengan pengalaman di bidang produk gizi anak dan keluarga menyatakan kesiapannya untuk mendukung program pemerintah mendatang, dalam upaya meningkatkan kualitas bangsa melalui program perbaikan gizi termasuk penyediaan makan siang dan susu untuk ibu hamil dan anak-anak.
Hal itu sesuai dengan misi Danone untuk membangun kesehatan melalui makanan dan minuman.
“Sejarah panjang kami dalam mendukung pemenuhan gizi anak bangsa melalui produk gizi berbasis susu untuk anak dan keluarga sejak 1954 akan terus kami laksanakan sejalan dengan cita cita menciptakan generasi emas Indonesia 2045 yang bebas dari masalah malnutrisi termasuk stunting,” ujar Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia baru-baru ini.
Dia mengatakan Danone Indonesia siap mendukung program kesehatan anak-anak Indonesia melalui sumber daya yang dimiliki dari hulu ke hilir, mulai dari riset ilmiah, pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan anak Indonesia serta dukungan lain dari jaringan global yang dimiliki.
Danone secara global itu mengusung misi bring health through food, yaitu bagaimana membangun kesehatan melalui makanan.
“Produk nutrisi kami telah hadir 70 tahun di Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan keluarga Indonesia dan selama tujuh dasawarsa turut mendukung tumbuh kembang anak bangsa,” katanya.
“Bisnis kami merupakan jenis bisnis yang pro-kehidupan, mendorong kesehatan melalui makanan dan minuman. Jadi, bisnis kami akan tumbuh baik pada situasi dunia yang damai. Kami mendorong dunia damai dan tidak pernah mendukung pelanggaran hak asasi manusia dimanapun termasuk genosida maupun peperangan,” ucapnya lagi.
Dia menegaskan genosida, konflik dan peperangan dimanapun karena tidak sesuai dengan misi perusahaan. “Jadi, sangatlah tidak relevan jika mengaitkan Danone dan produknya dengan konflik maupun kekerasan yang terjadi dimanapun di dunia,” ungkapnya.
Disampaikan, sumbangsih Danone Indonesia selama 70 tahun di industri nutrisi keluarga dan lebih dari 50 tahun di industri produk hidrasi sehat, telah membawa banyak manfaat tidak saja kepada konsumen tapi juga kepada masyarakat secara luas.
Hal itu dilakukan melalui penciptaan lapangan kerja, melakukan investasi bisnis secara berkelanjutan, menggerakkan ekonomi nasional maupun sebagai pembayar pajak.
Dengan 25 pabrik dan 13.000 karyawan yang dimilikinya, lanjut Arif, Danone Indonesia menyediakan jutaan produk nutrisi dan hidrasi setiap hari melalui lebih dari 1 juta pedagang yang sebagian besar merupakan sektor usaha kecil dan menengah.
Tidak hanya itu, menurutnya, Danone di Indonesia juga memberikan dampak positif tidak hanya melalui kegiatan usahanya tapi juga kegiatan sosial kemasyarakatan dan pelestarian lingkungan melalui beragam kerjasama kemitraan dengan puluhan mitra. “Kami akan terus menebar kebaikan dan berbuat yang terbaik untuk negara dan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (**).
Sumber: Infopublik.id
Discussion about this post